Atikel dipersiapkan oleh Pak Damin dalam rangka Webinar KKN Fakultas Kedokteran UNISSULA , Rabu, 17 Maret 2020
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suwasana belajar dan dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuwatan spiritual keagamaan ,
pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negara (UU No 20 Tahun 2003, Sisdiknas,
Pasal 1)
Sedangkan fungsi dan tujuan
Pendidikan Nasional menurut UU tersebut adalah mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sebagaimana kita ketahui bahwa
ada 3 jalur pendidikan yang bisa ditempuh oleh peserta didik yaitu pendidikan
formal, nonformal dan informal yang mana ketiga jalur pendidikan tersebut
saling melengkapi. Pendidikan formal meliputi pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan
layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau
pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendudkung pendidikan sepajang hayat.
Satuan Pendidikan nonformal misalnya lembaga kursus, lembaga pelatihan, dan kelompok
belajar. Sedangkan pendidikan informal adalah pendidikan yang dilakukan oleh
keluwarga dan lingkungan berbentuk kegiatan secara mandiri.
Jenjang Pendidikan formal terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Sedangkan
ditinjau dari jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik,
profesi, vokasi, keagamaan dan khusus.
Demikian baik dan mulia fungsi dan tujuan Pendidikan
nasional yang telah diamanatkan oleh UU Sisdiknas tersebut. Pendidikan bisa dilaksanakan
melalui jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
Demikian luas cakupan Pendidikan dilihat dari sisi jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Baiklah para audience yang budiman, dikarenakan penulis berkecimpung pada jalur pendidikan formal dan pendidikan dasar (lebih dari 23 tahun sebagai Guru SMP) maka penulis mengkhususkan kajian dengan mengambil tema "Pentingnya Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19"
Sebelum Pandemi Covid-19 terjadi di bumi ini termasuk di negara yang kita cintai, pembelajaran di semua jalur, jenis dan jenjang di Indonesia berlangsung dengan baik dan efektif dengan pertemuan anatara pendidik dan peserta didik, antara mahasiswa dan dosen, antara instruktur dan peserta pelatihan dalam sebuah tempat pembelajaran di ruang kelas, ruang belajar, ruang perkuiahan, raung terbuka dan di lingkungan pembelajaran. Dengan media pembelajaran yang bervariasi dan inovatif serta beberapa metode pembelajaran yang disesuikan dengan materi ajar, seorang guru atau dosen bisa membawa sebuah proses pembelajaran yang sangat menyenangkan, berarti, bermakna dan bermutu sehingga bisa diperoleh hasil pembelajaran yang maksimal. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan ada beberapa siswa, mahasiswa dan peserta diklat karena kondisi dan kemampuannya belum mencapai kompetensi minimal yang telah ditetapkan. Untuk mencapai target hasil belajar, dilakukan remidial pembelajaran bagi peserta didik yang kurang dan pengayaan bagi para peserta didik yang sudah mencapai KKM.
Dengan adanya Pandemi Covid-19 yang terjadi membawa perubahan sangat luar biasa pada semua aspek kehidupan termasuk pada pelaksanaan pembelajaran di satuan-satuan pendidikan (sekolah -sekolah). Apakah pembelajaran harus berhenti dengan adanya pandemi ini? Sebuah pertanyaan yang tentu tidak perlu dijawab, kan? Karena semua pembaca sudah mengetahui jawabannya. Ya Pendidikan harus tetap berlangsung. Pembelajaran di setiap satuan pendidikan harus tetap dilaksanakan. Pemerintah sudah melakukan banyak usaha untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19 dengan berbagai kebijakan diantaranya adalah melakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, mengamanatkan kepada masyarakat melakukan 3 M (Memakai Masker, Mencuci tagan dengan sabun/hand sanitizer dan menjaga jarak) dan kebijakan lainnya.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Nadiem Makarim mengeluarkan Surat Edaran No 15 Tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Hal hal yang penting pada surat edaran tersebut diantaranya adalah (1) belajar dari rumah selama darurat penyebaran Covid-19 dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol penanganan Covid-19 dan (2) belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam jaringan (daring) dan atau luar jaringan (luring) dilaksanakan sesuai dengan pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah.
Model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) membawa konsekwensi pembelajaran lewat Media Sosial (Medsos). Ada beberapa medsos yang telah disediakan oleh beberapa situs di internet yang bisa dipakai untuk PJJ/online/ daring misalnya WA, Face Book, Instagram, Blog, Website, You Tube, Zoom dan platform Learning Management System (LMS) misalnya Google Clasroom, Edmodo, Moodle (Moduler Object Oriented Dynamic Learning Environment). Para pendidik bisa memilih jenis media sesuai dengan kemampuan dan kesukaannya. Dalam hal ini penulis lebih menggunakan kombinasi WAG (Whats App Group, Google Classroom, Blog, You Tube dan Website Sekolah dalam pembelajaran daring.
Sehebat apapun jenis medsos yang digunakan oleh para pendidik, namun dalam perjalanan pembelajaran, banyak hambatan atau kendala yang dihadapi misalnya (1) tidak semua siswa mempunyai HP Android, (2) tidak semua siswa dimana dia tinggal memiliki jaringan internet yang bagus, (3) anggaran keuangan orang tua bertambah untuk membeli quota, (4) fitur fitur di medsos terbatas, (5) tidak semua guru mampu memanfaatkan platform LMS.
Apapun kendala yang dialami dalam pembelajaran pada masa pandemi ini harus diusahakan jalan keluwarnya. Siswa yang tidak mempunyai HP atau HP nya rusak dapat diatasi dengan meminta mereka untuk datang ke sekolah sejenak di hari dan jam tertentu mengerjakan tugas tugas yang diberikan bapak ibu guru. Bila tidak ada jaringan internet di rumah, para siswa bisa datang di tempat tempat yang ada jaringan internet. Para guru memilih medsos yang tidak menghabiskan banyak quota untuk membantu meringankan beban anggaran orang tua dalam pembelian quota. Pemerintah melalui Mendikbud telah membantu quota belajar yang dikirimkan secara langsung ke HP para siswa dan pendidik yang didaftarkan oleh Operator Dapodik sekolah. Pemanfaatan kombinasi medsos oleh para guru untuk mengatasi keterbatasan situs medsos tertentu. Para guru harus terus berusaha dan tidak boleh patah semangat untuk selalu tetap belajar dan mengembangkan kemampuan untuk memanfaatkan TIK untuk pembelajaran.
Dalam hal optimalisasi platform pembelajaran daring Dr. Gunawan Setyadi,S.IP.,M.Pd pada SWA Media edisi 8-2020 menyarankan (1) metode yang digunakan dalam pembelajaran daring harus berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Disarnkan menggunakan metode yang bersifat Personalized Learning Environment (PLE) yang memperhatikan perbedaan individu. Individu yang sifatnya unik dalam hal kemampuan, bakat, minat, kepribadian dan emosi. Dalam pembelajaran guru memiliki waktu untuk memperhatikan setiap individu. (2) guru dapat memberi umpan balik setiap siswa sehingga siswa tahu kesalahan yang dibuat. Umpan balik bisa berupa saran, masukan, nasehat, evaluasi, dan pujian yang diberikan guru yang tujuannya meningkatkan hasil belajar. (3) memaksimalkan penggunaan belajar tuntas atau Mastery Learning. Semua siswa mampu berprestasi hanya perbedaan waktu belajaranya.
Pada pembelajaran daring, peran orang tua atau keluwarga mempunyai andil yang sangat besar. Para orang tua atau wali murid bisa mendampingi para putra putri mereka dalam belajar. Diakui atau tidak ada beberapa orang tua karena sebab sebab tertentu berada di depan HP putra putrinya menggantikan untuk belajar dan mengerjakan tugas. Nah...ini yang sekolah orang tua bukan anaknya. Pendampingan orang tua dalam pembelajaran daring bisa menambah semangat putra putri mereka.
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring di masa Pandemi Covid-19 sangatlah penting sebagai pengganti pembelajaran tatap muka. Pendidikan harus tetap dilanjukan di negeri ini untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat, berilmu, cakap, kreative, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Ya....Pendidikan untuk hari esok yang lebih baik.
Sebagai guru, penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT agar situasi dan kondisi bisa berjalan normal kembali sehingga pembelajaran di setiap satuan pendidikan bisa berjalan tatap muka.
Terima kasih kepada para Dosen Pembimbing dan segenap mahasiswa Fakultas Kedokteran UNISSULA yang sedang melaksanakan program KKN atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk berbagi pengalaman di Webinar ini. Semoga Allah SWT berikan kelancaran dan kesuksesan kepada kalian semua dalam menuntut ilmu dan memperoleh ilmu yang manfaat.
Tak ada gading yang tak retak. Tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini. Hanya milik Yang Maha Kuasa segala kesempurnaan. Kritik dan saran senantiasa penulis harapkan. Maaf atas segala kesalahan. Terima kasih kepada Panitia Webinar dan seluruh peserta di Webinar ini. Semoga bermanfaat.